Apakah konsekuensi dan bahaya pemakaian kabel audio untuk listrik?




Penjelasan Kabel yang Dimaksud

Memang, jika berdasarkan katalog dan jenis-jenis kabel listrik, maka kabel seperti itu tidak termasuk di dalamnya, karena memang kabel tersebut masuk dalam katalog kabel audio, biasanya digunakan untuk output dari power amplifier ke speaker. Kabel jenis ini biasa disebut "Speaker Cable" atau "Audio Cable" saja, pada dasarnya hanya konduktor dan insulator saja, dimana bagian insulatornya juga berfungsi juga untuk menyatukan dua bagian kabel tersebut yang bisa dipisahkan cukup dirobek saja (lihat foto di atas), kabel ini biasa dihubungkan menggunakan konektor Banana Plug, Speakon, atau bahkan cukup dijepit saja.

Mengenai Konduktornya itu kembali lagi ke kualitas kabel yang kita beli, kabel jenis ini yang berkualitas baik bahkan menggunakan tembaga murni (Pure Copper) jenis OFC (Oxygen-free Copper) sehingga resistensinya lebih rendah, ini untuk kebutuhan audio. Sehingga tidak bisa digeneralisir bahwa kabel seperti ini konduktornya selalu CCA (Copper Clad Aluminium) alias Aluminium Sepuh Tembaga atau selalu Pure Copper, itu kembali lagi ke harga kabelnya, tentu saja Pure Copper lebih mahal daripada CCA. Umumnya kabel ini memang hanya tersedia yang serabut saja, serabutnya ada yang lurus saja, ada juga yang twisted.


Mengenai Insulatornya ada yang menggunakan material karet (Rubber) yang lunak, yang bahkan bisa dikupas cukup menggunakan kuku saja, lalu ada juga yang menggunakan material PVC yang lebih kuat, tapi Rubber dan PVC tidak transparan, nah yang transparan itu material yang digunakan adalah plastik jenis Thermoplastic Elastomer (TPE), material yang juga digunakan pada selang gas LPG saat ini yang diklaim anti gigitan tikus, popularitas kabel dengan insulator berbahan TPE juga karena "fitur" anti gigitan tikus. Tipe insulatornya ada yang konvensional seperti foto di atas, tapi ada juga yang mirip seperti kabel jenis NYMHY tapi bukan, tetap saja namanya Speaker Cable atau Audio Cable.

Kabel ini populer digunakan karena menggunakan konduktor serabut dan desain insulator yang sederhana maka kabel jadi sangat lentur.

Mau lihat contoh kecil penggunaan pada kabel IEM (In-ear Monitor) ?

Ini adalah kabel KZ ZS6 yang menggunakan konduktor jenis OFC:



Kabelnya dianyam/braided, makanya bentuknya seperti itu, pada dasarnya sama seperti kabel yang dimaksud oleh penanya, hanya saja ukuran/gauge lebih kecil untuk sebuah IEM.

Foto di bawah adalah kondisi kabel yang tidak dianyam:





Insulatornya transparan, sehingga terlihat jelas konduktornya adalah tembaga.

Tapi maaf, saya paham betul dan yakin bahwa kabel audio yang dimaksud penanya adalah yang ini:



Konduktornya adalah aluminium yang disepuh tembaga, karena harganya murah.

Biasanya digunakan di rumah tangga untuk extension power outlet, yang sumbernya dari instalasi standard PLN di rumah tersebut yg posisinya di tembok.

Kabel yang dimaksud oleh penanya sangat populer karena harganya murah, kabelnya elastis, bobotnya ringan, insulatornya cukup kuat daripada yang menggunakan bahan karet/rubber, dan biasanya digunakan untuk penggunaan darurat/tidak permanent saja, umumnya digunakan untuk extension power outlet saja, dan untuk fitting lampu gantung yang tidak permanent.

Maka saya akan jawab pertanyaan penanya soal Konsekuensi dan Bahaya menggunakan kabel di atas.

Konsekuensinya

Kabel yang dimaksud oleh penanya itu tidak berstandard apa pun, konsekuensinya akan sulit menentukan spesifikasi ukuran/gauge konduktornya agar bisa mengukur kebutuhan ukuran konduktor kabel berdasarkan load yang akan diberikan. Dan juga jika membeli kabel dalam paketan roll maka panjang yang tertulis di kemasan tidak sesuai panjang kabel sebenarnya.

Untuk menjawab ini maka akan saya informasikan Kekurangan dari kabel itu, yakni karena konduktornya jenis CCA alias aluminium sepuhan tembaga maka kekurangan aluminium adalah korosi kerak putih, dalam penggunaan jangka panjang di kondisi yang lembab maka akan menyebabkan kerak korosi berwarna putih, konduktor tersebut juga rawan patah/putus di dalam ketika sudah lapuk, dengan kata lain kurang awet, tidak cocok untuk digunakan pada lingkungan yang lembab apalagi outdoor.

Oh ya, konduktor kabel ini tidak bisa disolder, itu membuat saya ragu soal klaim bahwa kabel ini disepuh tembaga, seharusnya sih timah solder masih bisa nempel pada sepuhan tembaga.

Saya juga sering mendapati konduktor kabel ini benar-benar aluminium tanpa sepuhan apa pun, bahkan konduktornya teroksidasi sehingga warna konduktornya kehitam-hitaman.

Mau yang lebih awet ?, bisa disolder ?, pakai yang konduktornya tembaga murni.


Bahayanya

Tergantung digunakan untuk apa, jika seperti yg saya katakan di atas yakni hanya untuk extension power outlet, maka aman-aman saja, karena load/beban-nya tidak besar, nah jika loadnya besar, maka pakailah kabel ini yang ukurannya lebih besar juga, kalau tidak maka akan panas bahkan bisa menyebabkan kebakaran, kabel apa pun jika ratingnya tidak sesuai maka bahayanya adalah terbakar. Tapi jika untuk extension umumnya bebannya kecil (palingan untuk charger/adaptor smartphone, laptop, TV, dsb), justru Kelebihan kabel ini adalah harganya murah, dan kabelnya lentur, sehingga lebih portable, mudah digulung.

Saran saya, kabel ini jangan digunakan untuk menambah power outlet di tembok rumah karena tampilannya jelek, hehe… Saya pernah lihat di rumah teman saya kabel ini bergelantungan begitu saja, semrawut.

Jika untuk menambah power outlet di tembok rumah secara permanent, usahakan buat instalasi tambahan menggunakan kabel jenis NYA (perlu pakai pipa) atau NYM (tidak perlu pipa), itu lebih aman dan tahan lama.

Saya sederhanakan lagi ya, bahayanya tidak terletak pada jenis kabel seperti yang dimaksud oleh penanya, tapi akan berbahaya jika kabel mengalami overload karena ukuran kabel yang terlalu kecil, sehingga kabel kepanasan lalu terbakar, hal ini berlaku pada kabel jenis apa pun.


Masalahnya kabel yang seperti dimaksud oleh penanya tidak berstandar, sangat sulit menentukan spesifikasi, tidak ada spesifikasi ukuran/gauge konduktor, sehingga sulit untuk mengukur kebutuhan ukuran kabel sesuai load. Kabel itu memang hanya untuk kebutuhan darurat saja dan usahakan hanya untuk load yang ringan-ringan saja.

Sampai disini semoga dapat menjawab, dan agar lebih paham lagi bisa dibaca lebih lanjut informasi tambahan yang saya berikan dibawah ini:


Alasan Penggunaan Istilah Nama Audio Cable atau Speaker Cable pada Kabel Listrik

Saya sudah melakukan surfey di beberapa toko bangunan dan toko listrik terdekat dari rumah saya, hasilnya memang sebagian besar kabel listrik yang dijual disana bertuliskan "Audio Cable" atau "Speaker Cable" pada insulator pembungkus kabelnya, bahkan pada kabel tunggal yang pure copper/tembaga murni sekalipun juga bertuliskan audio cable, aneh kan ?, seharusnya kabel itu jenisnya NYA, kan ?, jangankan NYA, saya bahkan menemukan kabel jenis NYMHY tapi tulisannya malah Audio Cable.

Alasan penggunaan istilah Audio Cable/Speaker Cable pada kabel listrik murah adalah karena tidak punya standard apa pun, kita bisa lihat pada bagian insultaor kabel tersebut tidak akan ditemukan tulisan SNI-LMK, biasanya hanya bertuliskan High Quality Audio Cable atau Best Speaker Cable, dsb yang diikuti ukuran/gauge konduktornya.

Karena tidak lulus standard SNI-LMK untuk bisa dikategorikan sebagai kabel listrik PLN, maka menggunakan istilah "Audio/Speaker Cable", meskipun kabelnya adalah kabel tembaga murni tunggal sekalipun, tetap tidak bisa dikategorikan kabel listrik jenis NYA jika tidak memenuhi standard SNI-LMK, menurut pengalaman saya, kekurangan pada kabel audio tunggal itu ada pada insulatornya yang tidak memenuhi standard SNI-LMK, kabel tunggalnya memang tembaga murni tapi dan pada bagian insulatornya bertuliskan PVC, tapi lebih lembek, meskipun lebih tebal, saya tidak percaya jika itu bahannya PVC, karena dengan kuku pun bisa dikupas seperti karet biasa saja, sedangkan kabel NYA berstandard SNI-LMK itu kaku/keras karena menggunakan material PVC.

Hati-hati, banyak beredar kabel kawat tunggal seperti kabel NYA tapi tidak lulus standard SNI-LMK sehingga menggunakan istilah audio cable.

Sampai disini bisa kita simpulkan bahwa penggunaan istilah penamaan audio cable atau speaker cable pada kabel listrik yang dijual di pasaran adalah kabel listrik yang tidak punya standard SNI-LMK untuk kebutuhan instalasi listrik PLN di rumah, hal ini bisa karena banyak faktor, bisa karena memang kualitas produk kurang baik sehingga tidak lolos standard SNI-LMK, bisa juga disengaja untuk menekan harga sehingga kualitas produk rendah, maka bisa dikatakan bahwa kabel seperti itu tidak terjamin standard SNI-LMK untuk sebuah kabel listrik PLN untuk instalasi di rumah. Meskipun ya secara teknis sama saja, yakni kabel yang ada konduktor dan insulatornya, mengenai konduktornya menggunakan tembaga murni atau aluminium sepuh tembaga itu kembali lagi ke harga.

Kasus yg saya temukan di lapangan, kabel tembaga tunggal seperti jenis NYA, harganya murah, tidak berstandard SNI-LMK, itu yang dikorbankan adalah kualitas insulatornya, meskipun konduktornya tembaga murni. Ada juga yang lebih murah lagi, yakni tidak ada standard SNI-LMK, kualitas insulatornya jelek, konduktornya pakai aluminium sepuh tembaga, dan ukuran/gauge konduktornya tidak sesuai spesifikasi, lebih kecil dari yang tertulis di kemasan atau di insulator kabel. BAHAYA KEBAKARAN !


Audio Cable yang Asli Itu Mahal

Sebenarnya, jika kita menggunakan kabel audio atau speaker yang asli tapi untuk kebutukan listrik PLN di rumah, itu pemborosan, karena kebutuhan kualitas audio biasanya lebih rewel sehingga kualitas kabelnya lebih baik, sehingga harga kabelnya juga lebih mahal, tapi itu saya asumsikan jika menggunakan kabel audio yang berkualitas baik dan asli kabel audio, tapi dalam kasus ini kan di pasaran banyak kabel tidak berstandard untuk listrik PLN yang menggunakan istilah kabel audio atau kabel speaker tapi para praktiknya oleh konsumen digunakan untuk kabel listrik PLN di rumah mereka.


Kesimpulan

Kabel berharga murah yang tidak berstandard SNI-LMK yang dijual di pasaran yang pada praktiknya oleh konsumen digunakan untuk kabel listrik PLN di rumahnya, itu adalah Kabel Abal-abal !

Tapi dalam kondisi tertentu penggunaannya masih relatif aman, tergantung digunakan untuk apa dan ditangani oleh siapa, hanya saja memang kurang awet mengingat konduktornya berbahan CCA. Pastikan kabel tidak mengalami kelebihan beban/overload sehingga kabel kepanasan yang bahkan bisa saja terbakar.


Yang mau beli kabel audio dengan harga grosir bisa kunjungi Supermarket Gunung Sari atau tokopedia kami di: gunungsari medan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama